Energy sebuah Perasaan
Manusia memiliki hati untuk bisa merasakan berbagai emosi ( perasaan ). Ada banyak sekali perasaan yang sering kita alami. Ada rasa sedih, gembira, benci, cinta, marah,putus asa, antusias, stress, kecewa, kagum dan banyak lagi yang lain. Dalam bahasa sederhana biasanya dikategorikan, ada ‘perasaan negatif ‘( dlm kondisi tertentu menghambat pencapaian kesuksesan  ) dan ‘perasaan positif’ ( lebih menunjang untuk pencapaian kesuksesan ).
Pada saat mengalami ‘perasaan negatif’, kadang kita susah untuk bertindak bijaksana. Misalnya : 
1.Pada saat sangat sedih karena kehilangan orang yang kita cintai, kita jd kehilangan semangat dalam menjalani hidup.
2.Saat kita marah karena ‘merasa’ harga diri kita diinjak-injak, kita merasa harus berbuat lebih ‘sadis’ utk balas dendam demi pengakuan ‘identitas dan eksistensi’ kita.
3.Saat kita stress, seperti beberapa caleg yang tidak siap & kecewa karena realita jumlah suara/pemilih tidak sesuai dengan prediksi, harapan dan modal yg sdh dipertaruhkan. Perasaan sangat kecewa membuat mereka tidak mampu menerima realita secara bijaksana dan bahkan beberapa sampai menjadi pasien rumah sakit jiwa.
4.Dan sebagainya
Dalam situasi, ‘perasaan positif’, kita cenderung bisa lebih mudah bertindak bijaksana/obyektif. Dalam keadaan bahagia, besyukur, damai, cinta, kita akan jauh dari pikiran yg bisa menghambat kemajuan diri kita. 
Sebenarnya dalam kedua kondisi di atas ( perasaan negatif dan positif ), kita sama-sama tahu apakah respon tindakan thd suatu peristiwa yang kita lakukan bijaksana ( untuk kemajuan hidup kita ) atau tidak, namun kenapa  keduanya akan menghasilkan respon yang berbeda.    
Permasalahannya terletak pada ‘efek energi’ yang ditimbulkan dari masing-masing perasaan diatas. Perasaan negatif akan menghasilkan energi negatif dan perasaan positif akan menghasilkan perasaan positif.
Penelitan David R. Hawkins, M.D., Ph.D. selama 20 thn memperkuat hal ini. Dengan instrumennya, ia mengukur berbagai level energi  manusia dalam berbagai kondisi. Kami kutipkan di sini hasil penelitiannya tentang Map of Conscious-ness dan hasil terjemahan dari Adi W Gunawan ( The Re-Educator & Mind Navigator ).
Bagaimana cara membaca  Map of Conscious-ness ? Baseline yang digunakan adalah skala 200. Skala ini bersifat logaritmik. Jadi klo kami bicara mengenai angaka 100 atau 200, itu artinya 10 100 atau 10 200 
Segala sesuatu yang berada di bawah level 200 bersifat negatif  dan men-drain energi psikis kita. Semakin ke bawah, semakin kecil angkanya, maka semakin jelek efek emosi itu terhadap diri kita. Level energi yang tinggi akan menghasilkan kekuaan untuk memancarkan apa yang ada dalam diri kita pada radius lebih besar.
    .  
Map of Conscious-ness
Level
Energy
 
Emotion
Process
 
 
Enlightment
   10700 - 101000
Innefable
Pure Consciousness
Peace
  10 600
Bliss
Illumination
Joy
  10 540
Srensity
Transfiguration
Love
  10 500
Reverence
Revelation
Reason
  10 400
Understanding
Abstraction
Acceptance
  10 350
Forgiveness
Transendence
Willingness
  10 310
Optimism
Intention
Neutrality
  10 250
Trust
Release
Courage
  10 200
 
Affirmation
Empowerment
Pride
  10 175
Scorn
Inflation
Anger
  10 150
Hate
Agression
Desire
  10 125
Craving
Enslasvement
Fear
  10 100
Anxiety
Withdrawal
Grief
  10 75
Regret
Despondency
Apathy
  10 50
Despair
Abdication
Guilt
  10 30
Blame
Destruction
Shame
  10 10
Humiliation
Elimination
 
 
 
 
 
Terjemahan dalam bahasa Indonesia, oleh Adi W Gunawan ( The Re-Educator & Mind Navigator ).  
Map of Conscious-ness
Level
Energi
 
Emotion
Process
 
 
Pencerahan
   10700 - 101000
Tak terlukiskan
Kesadaran Murni
Kedamaian
  10 600
Kebahagiaan
Pencerahan Intelektual
 
 
yg luar biasa
atau spiritual
Suka Cita
  10 540
Tenang & Hening
Perubahan dramatis yg
 
 
luar biasa pd penampilan,
 
 
spiritual
Cinta
  10 500
Rasa  hormat
Mengungkapkan sesuatu 
 
 
yg mendalam
yg berharga,yg
 
 
sebelumnya tersembunyi
Berpikir
  10 400
Mengerti
Berpikir mendalam
Penerimaan
  10 350
Memaafkan
Transenden, tidak
 
 
terpengaruh keadaan
 
 
 
Kemauan
  10 310
Optimisme, cende- 
Keinginan, tujuan
 
 
rung mengharapkan  
 
 
 
yg terbaik
 
 
 
 
Netralitas
  10 250
Percaya/yakin akan
Pelepasan, terbebas dari
 
 
 kualitaas yg baik 
keterikatan akan
 
 
khususnya tentang 
sesuatu
 
 
keadilan,kehormatan,
 
 
 
kebe,kemampuan
 
 
 
 
 
 
 
Berani
  10 200
 
Affirmasi
Pemberdayaan, Pemberi
 
 
 
 
an otoritas, membuat 
 
 
 
 
lebih percaya Diri
 
 
 
 
 
Bangga
  10 175
Menghina atau meren
Perasaan bangga
 
 
dahkan sesuatu atau
 
 
 
orang lain
 
 
 
 
Marah
  10 150
Benci
Sikap / perilaku
 
 
agresif yg mengancam
Keinginan
  10 125
Hasrat; keinginan kuat
Perbudakan
 
 
akan sesuatu
 
 
 
 
Takut
  10 100
Kuatir; sesuatu yang
Menarik iri
 
 
akan terjadi atau
 
 
 
dihadapi
 
Kesedihan
  10 75
Menyesali sesuatu
Sangat tidak
mendalam
 
yg telah terjadi
bahagia
Apatis
  10 50
Putus asa; Perasaan 
Menyerah, gagal
 
 
tidak ada harapan lagi
dalam melaksanakan
 
 
tugas
Rasa bersalah
  10 30
Menyalahkan orang 
Destruction
 
 
lain atau linkungan
 
 
 
 
Rasa malu
  10 10
Perasaan atau
Menghentikan sesuatu 
 
keadaan berkurangnya
yg tidak diinginkan, 
 
harga diri / martabat 
menolak sesuatu
 
atau rasa bangga
atau seseorang
 
 
 
 
 
 
 Itulah kenapa kita harus hati-hati mengelola emosi dalam diri kita. Di setiap waktu kita harus berupaya menjaga emosi agar selalu berada dalam level tinggi ( di atas baseline ), karena dengan level energi yang tinggi proses pencapaian keinginan akan jauh lebih mudah. Dalam level energi yang tinggi kita  memiliki cadangan energi yang akan berguna untuk membuat kita lbih peka thd aspek lain dalam kehidupan kita. Dengan begitu, kita jauh lebih mudah mencapai keseimbangan hidup dan kesuksesanyang holistic.


